Tak ada yang tahu kebisuanmu
diam dalam kemolekanmu
menutupi wajah senja yang lelah
Tak perlu kau bicara
tak kan ada telinga manusia
yang kan mendengar keluhmu
hanya mulu-mulut yang menganga
hanya mata-mata liar yang menghina
tutuplah kupingmu rapat-rapat
sumpal hingga suara itu tak kan
masuk dihatimu
tak usah kau jelaskan
senyum yang merona di pasar cantikmu
senyumanmu itu sampai kapanpun
tak kan mampu mencairkan hati-hati yang telah beku
usah kau menangis dalam geliat pagi
air matamu hanya kan terbuang sia-sia
tengoklah
mentari saja tak kan sombong menyinarimu
dan bintang-bintang akan terus menerangi malam-malam kelammu
tertawalah
dalam kesunyian hidumu
usah kau lihat butiran kebencian dimata mereka
kau
dan
malam
teruslah menjadi kupu-kupu yang terbang dilangitmu sendiri
batam, 05 febuari 2012
diam dalam kemolekanmu
menutupi wajah senja yang lelah
Tak perlu kau bicara
tak kan ada telinga manusia
yang kan mendengar keluhmu
hanya mulu-mulut yang menganga
hanya mata-mata liar yang menghina
tutuplah kupingmu rapat-rapat
sumpal hingga suara itu tak kan
masuk dihatimu
tak usah kau jelaskan
senyum yang merona di pasar cantikmu
senyumanmu itu sampai kapanpun
tak kan mampu mencairkan hati-hati yang telah beku
usah kau menangis dalam geliat pagi
air matamu hanya kan terbuang sia-sia
tengoklah
mentari saja tak kan sombong menyinarimu
dan bintang-bintang akan terus menerangi malam-malam kelammu
tertawalah
dalam kesunyian hidumu
usah kau lihat butiran kebencian dimata mereka
kau
dan
malam
teruslah menjadi kupu-kupu yang terbang dilangitmu sendiri
batam, 05 febuari 2012
Tidak ada komentar