dalam pekatnya malam yang berselimut dingin
kulihat wajah lelahmu dalam sebuah penantian
menyandarkan letihmu pada buaian malam
engkau, laki-laki yang hadir dalam kehidupanku
tak perlu kau bicarakan semua yang ada dihatimu padaku
ketahuilah duhai akhi
aku tak pernah menutup kedua mataku
aku sellau melihatmu
mengamati langkahmu yang lelah saat berjalan kearahku
aku tak pernah menyumpal kupingku
meski lirih kudengar hatimu yang merintih akan kerinduan
egoku memang sekeras karang
namun aku bukanlah manusia berhati beton
bukan pula wanita bermahar mahal yang angkuh akan rayuanmu
aku selalu menghargai setiap jengkal langkahmu
selalu memperhatikan penantianmu yang tak tahu telah ribuan hari
didalam kesabaranmu kutanamkan simpati
didalam kesungguhanmu ku sirami hatiku
dan didalm penantian panjangmu ku tahu
seberapa besar kesabaran dan kesungguhanmu.
maaf akan aku yang tak mampu berucap
maaf kan aku bila keangkuhanku merobek hatimu
maafkan aku jika keacuhanku tlah melukaimu
tenanglah
aku masih sendiri dalam penantian
tak kan mungkin kuserahkan hati ini pada cinta yang palsu
biarlah cinta yang menuntunku kembali sebagai pelengkapnya
tulang rusukmu
atas nama cintaku pada Tuhanku
kutitipkan cintaku pada-Nya.
rayulah Tuhan
agar menggerakan langkahku didalam pelukanmu
terima kasih dalam penantianmu
hingga nanti di batas waktuku
ku ingin sakinah bersamamu
19 febuari 2012
kulihat wajah lelahmu dalam sebuah penantian
menyandarkan letihmu pada buaian malam
engkau, laki-laki yang hadir dalam kehidupanku
tak perlu kau bicarakan semua yang ada dihatimu padaku
ketahuilah duhai akhi
aku tak pernah menutup kedua mataku
aku sellau melihatmu
mengamati langkahmu yang lelah saat berjalan kearahku
aku tak pernah menyumpal kupingku
meski lirih kudengar hatimu yang merintih akan kerinduan
egoku memang sekeras karang
namun aku bukanlah manusia berhati beton
bukan pula wanita bermahar mahal yang angkuh akan rayuanmu
aku selalu menghargai setiap jengkal langkahmu
selalu memperhatikan penantianmu yang tak tahu telah ribuan hari
didalam kesabaranmu kutanamkan simpati
didalam kesungguhanmu ku sirami hatiku
dan didalm penantian panjangmu ku tahu
seberapa besar kesabaran dan kesungguhanmu.
maaf akan aku yang tak mampu berucap
maaf kan aku bila keangkuhanku merobek hatimu
maafkan aku jika keacuhanku tlah melukaimu
tenanglah
aku masih sendiri dalam penantian
tak kan mungkin kuserahkan hati ini pada cinta yang palsu
biarlah cinta yang menuntunku kembali sebagai pelengkapnya
tulang rusukmu
atas nama cintaku pada Tuhanku
kutitipkan cintaku pada-Nya.
rayulah Tuhan
agar menggerakan langkahku didalam pelukanmu
terima kasih dalam penantianmu
hingga nanti di batas waktuku
ku ingin sakinah bersamamu
19 febuari 2012
Tidak ada komentar